Senin, 24 Maret 2008

Brawijaya Museum


Brawijaya Museum

It is one of the most modern and well cared for museums. It is located at the southern end of Ijen Boulevard No.25 in Malang City. The Brawijaya Museum was built on May 04th, 1968 by Kolonel Pur. Dr. Soewondo with named “CITTA UTTHAPANA CAKRA”. It means that Fire Spreader of Spirit. This museum has 6825 m2 area space which is divided into two mean area that are show room and office room.

This museum houses momentous, weapons, documents, photographs, battle plans and other. There is “Tank” which is used in Surabaya combat on November 10th, 1945. It is one of the Brawijaya Museum's collection and it is placed in front of the museum. There is also a weapon of antiaircraft defense that is confiscated by “BKR” on September 1945 from Japanese soldier. “Tank AMP-TRACK” also one of the collection.

We can see the symbol of The Brawijaya Museum in the behind of the building. It is Death Railway which is carried 100 heroes of Indonesia from Bondowoso to Surabaya but almost all our heroes were died just 12 people were safe.


versi bahasa Indonesia
Museum Brawijaya Malang

Terletak di Jl. Ijen No. 25 Malang. Museum Brawijaya diresmikan pada tanggal 04 Mei 1968 oleh Kolonel Pur. Dr. Soewondo. Terkenal dengan nama CITTA UTTHAPANA CAKRA yang berarti Api Penyebar Semangat dengan luas area mencapai 6825 m2, terbagi atas 2 area utama. Yaitu area pamer dan perkantoran. Berikut ini beberapa koleksi dari museum Brawijaya.

Di depan museum itu dipajang koleksi Tank yang digunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. Kemudian ada senjata penangkis Serangan Udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari tangan Tentara Jepang. Meriam Cannon 3,5 Inch yang diberi nama Si Buang disita oleh TKR di Desa Gethering Gresik dari Tentara Belanda pada 10 Desember 1945. Kemudian Tank AMP-TRACK yang digunakan dalam pertempuran para pejuang TRIP.

Dibagian belakang museum kita bisa melihat icon dari Museum Brawijaya yaitu gerbong maut sebuah gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut 100 Pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan pintu tertutup rapat dan tanpa ada lubang angin, hingga menewaskan hampir seluruh penumpang dan menyisakan 12 orang selamat.



1 komentar:

Rizqy Shewhite mengatakan...

Keindahan Museum Brawijaya Malang yang sangat mempesona, jadi inget waktu smp dulu