Selasa, 26 Februari 2008

Toko OEN a colonial landmark














Toko OEN a colonial landmark

" welkom in Malang toko oen die sinds 1930 aan oe gasten gezeling herd geefi” This historical building was established around 1930 by OEN MAX LIEM, he is a descendant of Dutch and Chinese, the name of OEN from the first name of the pioneer OEN MAX LIEM. At present, the old building still carries out its function as was 72 years ago ( as a restaurant, patisseries, ice- cream par lour and store of other main products). The management of the restaurant intentionally maintains the furniture in the lobby where you sit. Apparent of the chairs are very old looking at them from the design, but they keep millions of events in the course of the history through which there have been many high ranking officials, artists, reporters as well as businessmen, not to mention professionals various fields patronizing the restaurant and sitting on the same chairs which look old. There are two kinds of the chairs, the high chairs and the lower chairs, the high one are used for having food and the lower chairs for being relax and having ice cream. After OEN MAX LIEM was died, toko OEN was run by Chinese, now the owner of toko OEN is Drs. DANI MUGIANTO. Basically, there was five branches of toko OEN in Indonesia those are in Djogja, Jakarta, Surabaya, Malang, and Semarang but, only two of them can survive up to now, branches of Malang and Semarang. The visitors of toko OEN 80 per cents are Dutch, with the main menu steak and ice cream. The kinds of food are Chinese, oriental end European other special food is nasi goreng. The building was decorated by steel platform and hardwood tree. formerly, the interior was the pictures of OEN family and Dutch on the wall besides, a half circle stage in front as dancing floor. What we also need to know behind the " ancient look" apparent in the building of toko OEN, the restaurant management keeps trying to improve the quality of services and the food by inviting cooks from various International restaurants to make the transfer of know now in cookery with intention to equalize the standard and the menu collection in general to other restaurant in big cities in Indonesia. TOKO OEN is a restaurant, steak house, ice cream palace, cake shop/ patisserie Address on jalan Jendral Basuki Rahmat no 5 Kayu Tangan, Malang 0341.364652

versi bahasa Indonesia
Toko “Oen”

Toko Oen didirikan pada tahun 1930. Terletak di jalan Basuki Rachmad dekat Alun-Alun Kota Malang. Di sini pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman dengan suasana khas tempo dulu. Diselingi dengan alunan piano lagu-lagu Belanda. Tidak hanya bangunannya saja yang kuno, namun suasana dalam restoran ini sengaja tidak pernah dirubah. Ruangan untuk pengunjung dibiarkan luas tanpa penyekat, dengan 3 pilar yang menyangganya. Perabotan yang melengkapinya juga terkesan kuno dan antik. Meja dan kursi yang dipakai belum pernah diganti. Pengunjung yang datang berkali-kali pasti akrab duduk di kursi yang sama, yang warna catnya belum pernah diperbaharui. Kesan kuno ini diperkuat dengan dipajangnya radio antik dan sepeda motor merk Vilier, buatan Belanda tahun 1936. Para pelayan pria sengaja diberi seragam yang populer di masa lalu, yaitu celana panjang dan kemeja putih plus peci hitam. Sedangkan pelayan wanita mengenakan gaun putih sebatas lutut, persis seperti noni Belanda. Beberapa pelayannya diharuskan bisa berkomunikasi dalam Bahasa Belanda, karena memang Toko Oen ini popular di kalangan Turis-turis Belanda yang berkun-jung ke Indonesia. Daftar menu juga ditulis dalam bahasa Belanda, Inggris, dan Indonesia. Selain menu utama, sajian khas yang terkenal dari Toko Oen adalah Es Krim. Es Krim buatan Toko Oen sangat digemari para Turis Mancanegara. Selintas Es Krim buatan Toko Oen tidak berbeda dengan Es Krim pada umumnya. Ada rasa Vanilla, Strawberry, Mocca, Coklat, hingga Durian. Harganyapun cukup bervariasi. Dari yang termurah Rp. 4.000,- hngga Es Krim special seharga Rp 16.000,- . Yang membuat para pelanggan ketagihan bukan cuma rasanya, tapi juga karena Es Krim dari Toko Oen tidak memakai bahan kimia. Toko Oen memiliki 27 resep Es Krim kuno berusia puluhan tahun yang diturunkan dari koki ke koki. Ada beberapa santapan utama uang selama ini menjadi andalan Toko Oen. Salah satunya adalah Belegde Broodjes alias Sandwiches yang berharga murah. Hanya Rp. 15.000,- per porsi. Selain itu masih ada menu lain yang sebagian besar berasal dari Negeri Belanda. Popularitas Toko Oen memang bukan hanya beredar di kalangan warga Belanda dan orang-orang tua pribumi yang suka bernostalgia. Namanya juga cukup dikenal di kalangan petinggi Negara. Makanya sejak berdiri Toko Oen boleh dibilang tidak pernah sepi dari pengunjung. Setiap hari minimal ada 100 tamu yang dilayani. Bahkan di hari-hari tertentu pengun-jung yang dating bisa mencapai 200 orang. Nama “OEN” ketika didirikan pada tahun 1930, diambil dari nama marga pendirinya yang masih keturunan Tionghoa, yang ber-nama Indonesia Max Liem. Dahulu restoran ini merupakan yang terbesar di Malang, dan dijadikan tempat berkumpul Orang-orang Belanda di kota ini. Setelah Max meninggal, pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada Han Poo Kok, seorang pengusaha kayu di Malang. Tetapi karena tidak digarap dengan serius, Toko Oen tidak mengalami perkembangan yang berarti. Baru pada saat restoran ini dijual kepada Danny Mugianto, restoran ini berkembang dengan pesat.

Birds & Beautiful Flower's Market














Birds & Beautiful Flower's Market
These two places are located on Brawijaya Street. At the first time this place called market of animal because many kind of animal are sold here, not just singing birds but also fish, snake etc.
Flower's Market is placed beside of Bird Market. This place sells many kind of flowers from local and also from abroad. The price is also variety from the cheap one until the expensive one.

versi bahasa Indonesia
Pasar Burung Dan Pasar Bunga
Pasar burung dan pasar bunga terletak di Jl. Brawijaya. Dulunya bernama pasar Binatang, karena di pasar burung tidak hanya menjual burung saja, melainkan berbagai macam binatang seperti ikan, kura-kura, ular, kelinci, dan lain-lain. Tidak jauh dari pasar burung ini terdapat pasar bunga yang menjual berbagai jenis bunga, baik lokal maupun Internasional. Harganya pun bervariasi, dari yang paling murah hingga yang paling mahal.


Garden Of Malang City














Garden Of Malang City

It is a recreation centre situated along the Brantas riverside. It has beautiful pathway, wonderful park, variety of souvenir shops, gazebos, and a little zoo with floras and faunas as well as the swimming pool.. This garden located right behind the City Hall on Simpang Mojopahit Street.
Besides, there are some shops for selling a special product from sub districts in Malang City.


Taman Rekreasi Kota Malang
Taman Rekreasi Kota Malang terletak di jalan Simpang Mojopahit, di belakang Balai Kota Malang. Tareko menye-diakan berbagai macam fasilitas yang dapat dinik-mati masyarakat, seperti jogging track untuk berolah raga, kolam renang, taman bermain anak-anak, hingga stan-stan yang menjual berbagai produk khas Malang. Bahkan di sini juga terdapat berbagai jenis binatang langka dan dilindungi yang biasa dilihat oleh masyarakat yang berkunjung. Adapun stan-stan yang ada mewakili setiap Kecamatan yang ada di Kota Malang.

Struggle Monument















Struggle Monument

Task figure in1945at malang city and around it were build a monument which name was struggle monument 1945.
This monument illustrates how strong the people of indonesia, especially the people of malang city in struggle and to defend their country from colonizer of Dutch government This monument has three parts with each illustration : 1. Top part . Illustrated the indonesians struggle visually in1945. The collapse giant illustrates the come down of the colonizer's Power. 2. Middle part. Ilustrated according to relief about stage of struggle before japanese colonizer, proclamation , flag incident in Surabaya and also the opposition army of student in jalan salak malang. 3. bottom part as a base of the monument. It's like a cooper and located in the middle of blossom water lily flower struggle monument 1945 means: - 17 illustrated that all of this struggle in august 17, 1945is the pure sruggle - 45 illustrated as a cooper to support the struggle. - Struggle means to offer an independent country for the next generation in order to accept, and make an effort to achieve the destinations of the proclamation . Struggle monument 1945 is on jalan kertanegara malang at top of east kertanegara's garden. And this monument was anugauratedin 1976.

versi bahasa Indonesia
Struggle Monument

Monumen Juang 45 terletak di depan Stasiun Kota Baru. Monumen ini berbentuk patung yang terbuat dari batu semen yang berbentuk 19 patung kecil dan 1 patung raksasa. Patung-patung kecil itu menggambarkan perjuangan Rakyat Indonesia melawan penjajahan. Relief-relief di sekitarnya menjelaskan tentang perjuangan pada masa Perang Kemerdekaan dari tahun 1945 sampai 1949 di Kota Malang. Di tepi monumen terdapat 8 pagar sebagai simbol budaya Jawa. Dan di depan monumen adalah gambar dari teks Proklamasi. Sementara ukuran dari monumen ini kurang lebih 10,40 m. Panjang pondasi 6,90 m. Panjang 3,50 m. Tinggi 2 m. Total ketinggian 5 m. Monumen Juang 45 ini dibuat pada tanggal 20 Mei 1975. Ide pembuatannya oleh Pemerintah Daerah, dengan pembiayaan kerja sama dengan pihak swasta. Monumen ini dibuat untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Rakyat Indonesia pada tahun 1945. Monumen ini juga untuk menumbuhkan semangat patriotisme anak-anak muda di Kota Malang serta mengingat kembali para pahlawan yang telah memberikan jiwa dan raga mereka untuk mempertahankan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Bentuk dari relief di sekitar patung menggambarkan betapa beratnya perjuangan para pahlawan memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Di situ terdapat satu patung raksasa yang terbaring di tengah-tengah monumen yang menggambarkan Kolonialis Belanda yang telah menindas Bangsa Indonesia selama ratusan tahun.

Tugu Monument














Tugu Monument
Tugu Monument is the second town square in Malang. Located in the middle of administration town, in front of Malang's town hall. Tugu Monument was built on August, 17th 1946 by Tugu Independence committee lead by A.G Soeroto. First stone was laying down by East Java's deputy governor Mr. Doel Arnowo, on July, 21th 1947.
The construction of Tugu monument was disturbed because the Dutch colonial came to the town and collapsed on December, 23th 1948. When we it was authority restitution era from the colonial to the Indonesia's government, Tugu construction committee develops this monument again, it was on June, 9th 1950. On May, 20th 1953 or in National Resurrection day the Tugu Monument was inaugurated by president Soekarno.
Every side of Tugu Monuments have meanings they are,
- The six sharp bamboos where one of them higher than the others and there was creese with jasmine flower mean lndonesia unity with the central government in Java.
- Those six bamboos banded by four plate with five corner had a meaning of proclamation year, it was 45. On the plate there were a reliefs of president Soekarno's picture. Moh. Hatta's picture, proclamation text and Indonesia archipelago's map.
- The eight strairs and the floor with 17 corners mean the month and the day or August 17th
- The base of Tugu Monument which had a circle form mean unity.
- The pond had a meaning that Indonesia is the unity of every island bordered by sea.
- The red lotus flower symbolized hope. Hope that our country can realized their aspiration that was Indonesia's people which based on Pancasila and hope they can live in prosperity.

versi bahasa Indonesia
Tugu Monument
Monumen Tugu terletak di Jl. Tugu di depan Alun-Alun Bunder atau Alun-alun lama Kota Malang. Alun-Alun ini sebenarnya adalah suatu bangunan yang mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi sebagai bangunan peninggalan pemerintah Kolonial Belanda ketika mereka menjajah Indonesia. Monumen Tugu dalah bekas dari Taman Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. Zoen Coen. Dikelilingi oleh Taman yang sangat indah dengan bunga-bunga teratai yang selalu mekar. Di samping taman ini terdapat banyak pohon-pohon Trembesi yang sangat tua umurnya.
Pada masa Perjuangan Kemerdekaan, masyarakat Malang bergerak dan mencoba untuk meraih kemerdekaan serta mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi. Masyarakat Malang menginginkan untuk mempunyai pemerintahan yang dipimpin oleh orang Indonesia sendiri. Teks-teks proklamasi mereka tulis di banyak bangunan, jalan dan di seluruh Kota Malang. Sama dengan di Surabaya, di Malang juga di bentuk KNID dan BKR. Masa peralihan di Malang sangat berbeda dengan di Surabaya. Sekalipun terjadi banyak insiden, itu semua tidak mempengaruhi kelangsungan Pemerintahan Indonesia. Di Malang telah terbentuk suatu Dewan Pimpinan Daerah yag dipimpin oleh Bpk. Sam. Jadi pemerintahan di Malang bisa berjalan dengan baik. Dari sinilah pemerintah mulai membangun Kota Malang. Salah satu rencana Pemerintah saat itu adalah membangun sebuah Tugu Kemerdekaan di Kota Malang.
Pada tanggal 17 Agustus 1946 Pemerintah Kota Malang merencanakan peletakan batu pertama pembangunan Monumen Tugu. Monumen ini ditandatangani langsung oleh Mr. Sukarno sebagai Wakil Masyarakat Malang dan A.G. Suroto sebagai kepala komite pembangunan Monumen. Tetapi ketika Monumen itu sudah hampir 95% selesai, tiba-tiba terjadi Agresi Militer Belanda I. Monumen Tugu seolah-olah membuat Pasukan Belanda mengetahui tentang semangat kemerdekaan yang dimiliki oleh masyarakat Malang. Hingga akhirnya, pada 23 Desember 1948, Monumen Tugu dirusak oleh pasukan Belanda hingga tinggal puing-puing. Atas desakan masyarakat Malang, pada tanggal 9 Juni 1950 Pemerintah Malang membentuk panitia baru untuk membangun kembali Monumen Tugu. Akhirnya Monumen Tugu telah selesai dibangun. Pada tanggal 20 Mei 1953, Monumen ini disyahkan oleh Presiden Indonesia, Ir. Soekarno.
Adapun bentuk dan arti Monumen Tugu Kota Malang adalah :
1. Tugu monumen yang berbentuk bambu tajam berarti bahwa senjata inilah yang pertama kali digunakan bangsa Indonesia ketika merekamenghadapi Kolonialisme Belanda dan berusaha merebut kemerdekaannya.
2. Rantai yang mengambarkan kesatuan Indonesia dalam perjuangan yang tidak mungkin akan bisa dipisahkan.
3. Tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut menggambarkan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 1945.
4. Bintang mempunyai 8 tingkat dan 17 pondasi, berarti 17 Agustus. Menggambarkan tanggal dan bulan Kemerdekaan Indonesia.
5. Monumen ini terletak di tengah-tengah kolam yang di dalamnya terdapat Bunga
Teratai yang berwarna putih dan merah.Melambangkan keberanian dan kesucian rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan.

Saat ini, di Monumen Tugu ini biasanya masyarakat melakukan aktivitas rekreasi atau sekedar berteduh di bawah pohon-pohon besar yang rindang, menikmati indahnya Monumen Tugu Malang dan melihat kolam serta bunga-bunga teratai yang bermekaran.

Train Station “Kota Baru ”















Train Station “Kota Baru ”
The train rail way was found in Malang City since 1897 on Trunojoyo street (stationweg) Malang. The first line facilitated by four trains form Surabaya from Malang about 1914.
In 1938, Malang City became the busy city, so the government want to build up the “Kota Baru” rail way station.
Malang City has two train stations. They are “Kota Baru” and “Kota Lama” train station. Kota lama train station is on Jl. Kol. Sugiono Malang and Kota Baru station located to the east of struggle monument. It's only ± 50 mtrs, exactly on Jl. Trunojoyo 10 Malang. It's one of the Dutch remnant in Malang City. It was built in 1939. It was experienced renovation without loosing it's original Dutch architecture, like the subway one of the uniqueness of the building where we should go underground to reach our train. This train station building is European architecture
The location of “Kota Baru” train is very easy to reach, many public transport or mikrolet passing by in front of the station like : ADL, AL, GA, ABG, AMG, AJG.

versi bahasa Indonesia
Stasiun Kota Baru
Sebelum Stasiun Kota Baru didirikan, masyarakat Malang menggunakan Stasiun Kota Lama yang terletak di Jl. Kol. Sugiono, Ciptomulyo Malang. Stasiun ini mempunyai banyak fungsi pada awalnya, untuk membuat jalur transportasi dengan kota-kota yang lain. Hubungan ini karena Pemerintah Malang membuka perkebunan untuk mendukung ekonomi. Yang disebut Pemerintah Kota Malang di sini sebenarnya adalah Pemerintah Kolonial Belanda. Jadi Stasiun Kota Lama ini dibangun pada masa Pemerintah Belanda. Rute pertama yang dibangun adalah jurusan Bangil-Malang. Stasiun Kota Baru dibangun pada tahun 1939. Tempatnya di dekat Monumen Perjuangan 45 atau di pertigaan ke arah Alun-Alun Bunder. Mengapa Stasiun Kota Baru dibangun? Alasan utamanya adalah Kota Malang semakin berkembang menjadi kota besar dan juga sebagai kota pendidikan yang menjadikan transportasi sangatlah penting untuk menjadikan orang-orang beraktifitas dengan lancar. Stasiun Kota Baru menggunakan arsitektur kuno yang membuatnya terlihat bagus dari depan. Di depan Stasiun Kota Baru banyak sekali angkutan-angkutan mulai dari yang modern sampai yang tradisional seperti becak. Ada empat kereta yang selalu mengantar penumpang menuju ke tujuan yang diberangkatkan dari Stasiun Kota Baru ini, yaitu Kereta Matarmaja dengan tujuan Jakarta Pasar Senen, Gajayana dengan tujuan Gambir, Tumapel dengan tujuan Surabaya, dan Penataran dengan Tujuan Blitar dari Surabaya. Banyak sekali cara untuk menuju ke Stasiun Kota Baru karena banyak angkutan umum yang melewatinya hampir setiap lima menit atau 15 menit. Diantaranya, AL (Arjosari-Landungsari), GA (Gadang-Arjosari), dan ADL (Arjosari-Dinoyo-Landungsari).

Minggu, 24 Februari 2008

City Hall Of Malang













City Hall Of Malang

As other cities in Indonesia, Malang City is developed after Dutch government. The long time ago, Malang has a concept a rest city. With cooler climate makes Malang is the right place for relax or get rest. Malang City was build on April 1st, 1914 and now is divided 5 sub districts. Malang has an elevation 440 – 667 from the sea level. It is located in Tugu Street and in front of The Tugu Monument that was build around beautiful garden which called Alun-Alun Bunder.
Some people that have stayed as a Head of Malang City are :
1. Kol. R. Indra Soemardji 1968 - 1973
2. Kol. Sugiono 1973 - 1978
3. Drs. Soeprapto 1978 - 1983
4. DR. H. Tom Uripan Nitihardjo, SH. 1983 - 1988
5. Kol. Inf. H. Suyitno 1988 – 2003
6. Drs. Peni Suparto, M.AP. 2003 - until now

Versi Bahasa Indonesia
Balai Kota Malang

Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia, pada umumnya berkembang dan meluas setelah hadirnya Pemerintah Kolonial Belanda. Karena Malang sejak konsep awalnya digunakan sebagai Kota Peristirahatan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dengan hawa yang sejuk dengan suhu rata-rata 20-24 0C, maka Kota Malang sangat ideal sebagai Kota Peristirahatan. Kota Malang berdiri pada tanggal 1 April 1914, dan sekarang terbagi dalam 5 Wilayah Kecamatan dengan luas 11.005 ha. Dengan ketinggian sekitar 440-667 m dpl. Adapun Balai Kota Malang terletak di Jalan Tugu dan tepat di depannya menjulang Monumen Tugu yang dikelilingi oleh taman yang lebih dikenal dengan Alun-Alun Bunder.
Beberapa Pejabat yang pernah mendiami rumah dinas Wali Kota Malang diantaranya :
1. Kol. R. Indra Soemardji 1968-1973
2. Kol.Sugiono 1973-1978
3. Drs.Soeprapto 1978-1983
4. DR. H. Tom Uripan Nitihardjo, SH. 1983-1988
5. Kol.Inf. H. Suyitno 1988-2003
6. Drs. Peni Suparto, M. Ap. 2003-sekarang